Prolog :
BENGAWAN SOLO (Karya : Gesang)
Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh
Ref:
Mata airmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
Itu perahu
Riwayatmu dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu
Epilog :
Memang sungai Bengawan Solo tidak sepanjang sungai Nil,
Memang sungai Bengawan Solo tidak sekaya sungai Amazon,
Memang sungai Bengawan Solo tidak sekeras sungai Zambesi,
Memang sungai Bengawan Solo tidak seindah sungai Rhein,
Tapi sungai ini bukan hanya mengalir dari hulu ke hilir,
ia mengalir di sanubari setiap insan yang terlena dengan lagu ini,
sederhana tapi berkenang.
Selamat jalan Mbah Gesang, engkau termasuk mutiara bangsa ini.